"Sebaiknya kita pending saja pembicaraan ini, kita akan bicarakan setelah pernikahan Nathan selesai." ucap Edo seraya menepuk bahu Aska saat melihat Karin dan yang lainnya datang.
Melihat kode mata dari Edo, Aska berusaha menampakkan wajah yang kembali biasa dan menegakkan punggungnya untuk membetulkan posisi Arnest yang sudah tidur pulas.
"Bagaimana Rin, apa sudah selesai? bisa kita berangkat sekarang?" tanya Edo seraya bangun dari duduknya .
"Ayo... kita berangkat, yang menyetir biar aku saja." ucap Edo yang berencana mencari jalan pintas agar cepat sampai.
Bergegas mereka keluar dari gedung berjalan menuju ke mobil Aska yang terbilang besar.
Dengan giliran Edo yang menyetir, mereka pun berangkat ke Desa untuk menghadiri pernikahan Nathan dan Alea.
Dalam perjalanan, Aska lebih banyak diam dengan Arnest yang tidur dalam pangkuannya.
Karin melihat bagaimana wajah Aska yang tidak bisa menyembunyikan kesedihannya walau beberapa kali Aska tersenyum padanya.