"Hati-hati jalannya Do." ucap Fatin memeluk pinggang Edo saat masuk ke dalam kamar.
"Akhirnya, aku bisa pulang juga ke rumah dan juga bisa menghadiri pernikahan Lisa dan Alea." ucap Edo seraya berbaring di tempat tidur.
"Itu karena kamu keras kepala minta pulang Do? coba kalau kamu tidak minta pulang, seminggu lagi baru kamu bisa pulang." ucap Fatin dengan gemas.
Edo tersenyum manis melihat Fatin yang mengomel seperti Karin.
"Pada dasarnya pribadi kamu tidak jauh beda dari Karin, hanya saja kamu ada sesuatu tidak di miliki oleh Karin." ucap Edo berusaha duduk bersandar.
"Apa itu?" tanya Fatin penasaran.
"Kalau Karin masih dalam keadaan tenang kalau ada masalah karena memang ada sifat cuek, kalau kamu walau berkesan cuek tapi kamu mudah panik. Aku masih ingat dengan jelas saat aku terluka kamu menangis histeris kebingungan." ucap Edo dengan tersenyum.
Wajah Fatin memerah mendengar ucapan Edo yang tengah mengamatinya.