"Karin.. bagaimana kabarmu sayang? sudah lama kita tidak bertemu sejak pertunangan Alea ya?" ucap Bunda Alea yang datang lebih pagi bersama suaminya, Edo dan Alea.
"Baik Bunda." sahut Karin mengecup punggung tangan bunda dan ayah Alea.
"Suamimu Aska di mana sayang?" tanya Bunda Alea seraya duduk di sofa di ruang tengah.
"Masih pergi dengan Nathan menjemput Pak Kyai bunda." jawab Karin ikut duduk dengan nyaman di sofa.
"Kapan mau lahiran Rin?" tanya Ayah Alea menatap penuh wajah Karin yang sudah terlihat gemuk.
"Tinggal tunggu harinya saja yah." ucap Karin yang berharap saat melahirkan Edo dan Fatin sudah menikah dan tinggal satu rumah.
"Edo, setelah kamu menikah..bunda dan ayah berharap kamu segera punya anak, biar Bunda segera punya cucu." ucap Bunda Alea yang tidak tahu masalah Edo sebenarnya. Yang bundanya tahu hari ini Edo menikah sirih lebih dulu setelah itu akan merayakannya sekaligus mendaftarkan ke negara.