"Ratu, apa masih terasa sakit dengan apa yang aku lakukan tadi?" tanya Bramanto seraya mengeringkan rambut Ratu yang basah.
"Tidak Bram, kamu sangat pintar dan selalu membuatku terlena Bram. Pantas saja banyak wanita yang memujamu dan tergila-gila walau kamu sering menyiksa mereka, termasuk diriku yang bodoh ini yang masih saja mencintaimu." ucap Ratu menatap dirinya di depan kaca.
"Kamu bicara apa sayang, kamu tidaklah bodoh, kamu tidak sama dengan mereka Ratu. Kamu wanita yang aku cintai yang sudah baik hati padaku, yang selalu memaafkan aku yang tidak tahu diri ini." ucap Bramanto seraya memeluk Ratu dari belakang.
"Aku tidak tahu Bram, kenapa aku bisa mencintaimu?" tanya Ratu menatap Bramanto dari cermin yang ada di hadapannya.
"Karena mencintai tidak membutuhkan alasan Ratu...aku mencintaimu dan aku sangat bahagia karena kamu juga mencintaiku tanpa melihat sisi gelapku." jawab Bramanto merengkuh Ratu dengan penuh perasaan.