"Brammm!!" teriak Ratu secara spontan menangkap tubuh Bramanto yang tiba-tiba pingsan dan hampir saja ambruk ke lantai.
"Edo, tolong bantu aku! bawa ke ruang tamu." ucap Ratu dengan hati cemas.
"Ratu, belakang kepala Bram berdarah." ucap Edo saat ikut membantu memapah Bramanto.
"Apa Do? apa mungkin karena lemparan botol Megan tadi?" tanya Ratu semakin panik.
"Kita bawa dulu Bram ke tempat yang aman." ucap Edo saat melihat anak buah Megan dan Bramanto yang bersitegang.
Dengan di papah Ratu dan Edo, Bramanto di baringkan dengan posisi miringkan di sofa panjang. Ratu mengambil sapu tangannya untuk menutup luka di bagian belakang kepala Bramanto.
"Kenapa kamu jadi sering terluka Bram? kenapa kamu selalu membuatku kuatir?" ucap Ratu sambil mengirim pesan pada Harlan agar segera datang.
"Ratu, apa kamu sudah memanggil dokter?" tanya Edo yang baru mencari alkohol dan kapas untuk membersihkan luka Bramanto.