Setelah beberapa jam menunggu Ratu yang belum sadar, Bramanto berusaha menyadarkan Ratu dengan mengusap wajah Ratu dengan penuh perasaan.
"Ratuku bangunlah sayangku." ucap Bramanto seraya menciumi punggung tangan Ratu.
Perlahan Ratu tersadar dari pingsannya dan saat melihat Bramanto seketika itu juga Ratu menarik tangannya dengan kasar dan mengganti posisinya menjadi duduk di sudut ranjang.
"Apa yang kamu lakukan Bram! aku mohon lepaskan aku! biarkan aku pergi!" ucap Ratu dengan tatapan yang berkabut.
"Bagaimana aku bisa melepasmu Ratu? kamu istriku, aku tidak akan membiarkan kamu pergi apalagi pergi dengan laki-laki lain." ucap Bramanto dengan tatapan penuh cinta.
"Sudah aku katakan, aku bukan Istrimu Bram, itu hanya mimpimu saja! sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau menikah denganmu!" teriak Ratu sambil menahan rasa takutnya.