" Ahh !! ". Suara bergema di sebuah lorong dimensi . Masih lekat dalam ingatan ku , aku adalah seorang wanita pembunuh bayaran yang tengah buron . Baru saja aku merasakan roh ku keluar dari tubuhku dan tertarik kedalam lorong dimensi ini . Entah apa yang terjadi , lalu semuanya menjadi ruangan yang berwarna putih .
" Dimana ini , apakah aku sudah mati ? ". Aku menekan dada ku merasakan kesakitan yang dahsyat akibat tembakan para eksekutor itu .
" Ho ho ho , sepertinya aku melakukan kesalahan ! ". Suara parau yang terdengar mengerikan menyeruak ke dalam telinga ku.
" Siapa kamu ! , Dimana aku ? ". Aku memeluk tubuh ku merasakan kecemasan yang luar biasa .
" Aku telah salah membawa jiwa seseorang , aku akan mendapat masalah kali ini . Tunggu sebentar ! , Aku akan mencarikan sebuah tubuh untuk jiwa mu ! ". Suara misterius tadi sekejap menghilang untuk sesaat . Dan dalam kehampaan ini aku terus menerus mengingat banyak kejadian , dalam benak ku aku tidak rela jika harus mati terlalu cepat .
Setelah sekian lama menunggu , suara parau tadi terdengar lagi .
" Hei , aku sudah menemukan jasad yang baru untuk mu . Tidak banyak pilihan , aku hanya bisa menemukan sebuah jasad wanita penghibur untuk mu . Berjalan lah di atas takdirnya ! ". Suara tadi terdengar seperti mempermainkan ku.
" Apa kamu bilang , wanita penghibur ! , Cuihh...pekerjaan yang sangat kotor itu ! ". Aku memakinya dengan kesal.
" Tidak tahu diri , kamu pikir siapa dirimu , jasad mu yang sebelumnya juga jasad seorang pendosa ! , Sekarang pergilah dan lanjutkan kehidupan baru mu , ha ha ha ha ! ". Suara misterius tadi perlahan-lahan semakin kencang dan membuat telinga dan kepala ku sakit.
" Tiiiidaaakkk !!! ". Teriak ku seolah tubuhku akan hancur ketika harus melewati lorong dimensi yang lain .
Sekejap kemudian.
Bau dupa obat aromaterapi semriwing di lubang pernafasan ku .Mataku yang terpejam perlahan terbuka dan memperlihatkan nanar-nanar cahaya berwarna kelabu . Ku dengar Seseorang memanggil dengan nama yang begitu asing " moswen...!!, Kamu sudah sadar ? ". Seorang wanita berpakaian aneh tengah menggoyang-goyangkan tubuh ku yang lung lai .
" Dimana ? , Ini dimana ? ".aku mencoba mencari kesadaran ku dengan melihat ke sekeliling ruangan .
" Hei , apa aku tidak salah dengar ? . Tentu saja kita ada di thebes! ". Wanita berkulit cokelat tadi membuat mataku membesar .
" Thebes ? , Tempat apa ini ? ". Aku menarik tangannya dengan kuat .
" Aduh sakit, pelankan genggaman mu . Apa kamu hilang ingatan moswen , kita tinggal bersamaan dengan indahnya kasih sayang Dewi sungai thebes , bagaimana bisa kamu melupakan tempat ini ? ". Wanita tadi meletakan tanganku perlahan kembali .
Aku masih terdiam kaku sebelum akhirnya mencari cermin untuk melihat wajah ku.
" Wajahku ?! ". Aku semakin terkejut menatap wajah asing yang terpantul ke arah ku .
" Ya , ada apa ? . Oh tenang saja wajahmu tetap cantik seperti sebelumnya , mereka tidak akan bisa melukainya !". Wanita tadi mengatakan sesuatu .
Kemudian aku tersadar dengan kejadian tadi sebelum aku tersadar dan suara misterius yang membawa ku ke tempat aneh ini .
" Siapa nama mu ? ". Aku bertanya dengan tatapan tajam .
" Aku rasa kamu memang bermasalah dengan ingatanmu setelah hampir saja tewas di sungai kemarin ? ".
Aku masih memandangnya dengan tatapan waspada .
" Ini aku Thema ! , Aku teman mu , apa kamu melupakan aku juga ? ". Thema berusaha menyakinkan wanita di hadapannya yaitu aku .
" Thema !? ". Aku merasa aneh dengan nama-nama itu .
" Lalu namaku ? ".aku kembali bertanya padanya .
" Moswen ! , Namamu moswen ! , Apa terjadi sesuatu , seminggu lalu kamu di temukan tenggelam di sungai Nil aku begitu cemas mereka mengatakan kamu hampir saja mati , tapi sepertinya dewa berkehendak lain ! ". Thema mengatakannya dengan santai .
" Jadi begitu ? , Apa kamu tau penyebab jasadku tenggelam ? ". Aku mencoba menerima jasad ini tanpa bisa menolak.
" Para wanita jalang itu merasa iri dengan mu , beberapa hari sebelum kamu di temukan di sungai , yang mulia pangeran mengundang mu ke istananya untuk menari . Rupanya pangeran menyukaimu , dan para jalang itu entah kenapa merasa kamu telah merebut kesempatan mereka . Jadi mereka berusaha mencelakakanmu ! ". Thema menjelaskannya dengan sikap yang dramatisir .
" Oh ya Thema , orang seperti apa aku ini sebelum tenggelam ? ". Aku bertanya sembari masih memandangi wajahku di depan kaca perak seraya memainkan rambut hitamku yang mengkilat .
" Apa ? , Hem bagaimana ya caranya aku menjelaskannya ? , Kamu wanita yang sangat cantik dan punya banyak penggemar , selain pintar menari dan menjamu para bangsawan kamu juga sangat lembut , tapi sayangnya kamu terlalu lemah untuk di tindas ! ". Thema seolah menggambarkan keadaan ku selama ini yang selalu di tekan oleh para wanita penghibur lainnya .
" Menyedihkan sekali , aku bahkan tidak pernah mengizinkan siapapun berani menyentuhku sebelumnya ". Batinku berkecamuk memikirkan jalan yang harus ku lalui mulai saat ini tanpa teknologi apapun .
" Baiklah Thema sekarang kamu bisa meninggalkan aku sendiri , aku ingin istirahat ! ". Pintaku mengayunkan jemariku sebagai tanda .
" Apa kamu merasa tidak nyaman ? , Baiklah jika butuh apa-apa panggilah aku . Beberapa hari ini kamu mendapatkan waktu untuk istirahat sebelum kembali untuk menari ! ". Thema pergi meninggalkan ruangan ku dalam sekejap .
Kemudian aku merebahkan tubuhku di atas ranjang yang kasurnya di selimuti kain berwarna Jamrud dengan kelambu berwarna cokelat muda yang bergantung dan menyerupai seperti tandu .Â
" Kenapa aku bisa ada di tempat seperti ini ? ". Aku menghembuskan nafas panjang dan mengusap wajahku . Tak terasa tubuh yang masih lemas ini membawaku ke alam bawah sadar .
Selama aku tertidur nyenyak di ruangan ku , aku bermimpi buruk tentang bagaimana kehidupan wanita ini sebelumnya . Mungkin saja ingatan dari masa lalunya kini telah menyatu dalam diriku . Tak selang beberapa lama aku terbangun dari tidur nyenyak ku dan mendengar beberapa keributan di luar . Aku berusaha menggerakkan tubuhku dan mengusap kedua mataku yang masih terkatup . Tanganku meraba kesana kemari sampai akhirnya tersadar bahwa ada seseorang di kasur ku , bak seekor kijang yang tengah di kejar seekor harimau aku melompat dari atas kasur ku sembari menarik selimut bersama ku . Tampak seorang pria tampan berambut hitam panjang sedang asik berbaring menutup setengah wajahnya dengan sikunya yang kekar .
" Si si siapa kamu ! , Beraninya ? ". Aku merasa terancam dengan kehadiran sosok itu . Dan menatapnya dengan dingin , dirinya kemudian bangun dan duduk dengan gagah . Menopang dagunya yang lancip dan sudut wajahnya yang tajam seperti pisau belati .
" Sudah bangun ? , Aku hampir kebosanan menunggumu dari tadi ? ". Pria tadi merapikan rambut dan pakaiannya yang sedikit terbuka .
" Yang kamu lakukan di sini ! ". Aku semakin waspada memandangnya .
" Apa kamu juga sudah melupakan aku ? , Aku bahkan sudah menghukum mereka semua karena melukai dirimu !? ". Pria tadi sekarang yang berbalik menatapku dari balik matanya yang seperti ingin menerkam ku , sangat kejam saat itu yang terlintas dalam pikiranku . Meskipun dia sangat tampan tapi ekspresinya terlalu dingin , aku memundurkan langkahku menjauhinya sedikit demi sedikit .
" Ingin pergi ? ". Dia hanya menatapku santai sambil menyantap setangkai anggur yang tersedia di atas meja .
" Kemana pun yang aku mau ! ". Ucapanku sedikit kasar untuk pria asing itu .
" Wanita ku terlihat sangat galak ! , Tapi aku suka itu ! ". Pria tadi berjalan mendekatiku mencoba menyudutkan ku . Dengan tubuh ini aku merasa bergetar begitu dekat dengannya .
" Katakan siapa kamu dan apa tujuan mu masuk sembarangan ke ruangan ku ! , Siapa yang mengizinkanmu !? ". Aku melotot ke arahnya menolak untuk berbaik hati .
" He he he , kemarilah aku punya sesuatu untuk mu ? ". Pria tadi menggerakkan jari telunjuknya untuk mengisyaratkan padaku .
" Huh , aku bukan wanita rendah yang bisa kamu perintah ! ". Aku membuang pandanganku dan memutar balikan tubuhku untuk pergi meninggalkannya .
" Jika kamu mau disini silahkan saja , aku akan keluar ! ". Aku sedikit melirik ke arahnya .
" Berhenti disana ! ". Suaranya terdengar tegas berbeda dengan suara pria tadi yang masih terdengar kalem .
Seketika kaki ku berhenti dan menjadi kaku mendengar ucapannya .
" Sial , apa lagi sekarang ! ". Muncul keringat dingin dari keningku dan terasa amat dingin .
" Apa lagi !? ". Aku bertanya padanya dengan nada acuh.
Kemudian aku merasakan sesuatu membuatku hangat , tubuhnya memelukku dari belakang dan membisikan sesuatu .
" Berhenti disini atau kamu akan menyesal sudah menolak ku ! ". Dia mengatakannya dengan tenang namun sekarang tubuhku menjadi sedikit tidak nyaman .
" Maaf , tapi aku bukan wanita mu yang sebelumnya . Mungkin kamu tidak percaya dengan ucapanku , tapi aku bukan dia ! ". Aku tetap mengatakannya dengan tanpa perasaan sedikitpun .
" Aku tidak peduli siapapun yang ada di tubuh ini sekarang , dari awal sampai sekarang kamu adalah milikku ! , Hanya aku yang boleh memerintah mu dan mengizinkanmu melakukan apapun ". Dia seolah menegaskan dan mengultimatum diriku akan kedudukannya terhadapku .
" Cukup bicara omong kosongnya , akupun tidak peduli dengan ucapan konyol barusan yang keluar dari mulut mu ! , Tidak ada yang bisa merenggut kebebasan ku ! ". Aku melepaskan tangannya yang melingkar di tubuhku yang mungil .
Kemudian dia membiarkan diriku pergi , entah apa yang saat ini ada di benaknya . Aku mencoba untuk tidak menarik perhatian siapapun dan tanpa memandangnya . Saat berjalan pelan menuju balkon gedung yang mirip istana yang sedikit kuno menurutku , aku melihat beberapa orang yang sedang asik berbincang dengan menegak segelas minuman bertemakan beberapa wanita di sampingnya , bahkan mereka membiarkan tubuh mereka di sentuh begitu saja .
" Menjijikan ! ". Kalimat itu keluar dari bibirku .aku menyadari tempat ini seperti Harem atau lebih tepatnya istana bagi wanita-wanita yang bertugas untuk melayani para bangsawan . Tak heran mereka semua bersikap angkuh saat berhadapan dengan banyak wanita disini . Aku memandang lekat-lekat ke beberapa di antara mereka , sampai salah seorang di antara mereka menangkap basah diriku tengah menatapnya . Pria tampan kali ini kemudian mengangkat gelas minuman di tangannya sambil mengangkat wajahnya ke arah ku , entah apa maksudnya . Aku hanya berusaha menjauhi mereka setelah itu .
Sesaat kemudian aku melihat beberapa pengawal istana dan sebuah tandu tengah menunggu seseorang untuk membawanya pergi , aku menunggu dari kejauhan siapa kiranya orang besar itu yang kini ada di Harem . Pikiranku mengatakan dirinya terlalu picik dan hina karena terlalu menyukai tempat kotor seperti ini .
" Kalian semua sangat menyebalkan , tempat apa ini sebenarnya,aku benar-benar sudah terjebak di tempat ini ! ". Aku merasakan kebosanan dan kejenuhan menerpa .
Tak lama setelah itu ku lihat pria yang muncul di ruangan ku tadi tengah muncul dan terlihat keluar dari tempat ini bersama dengan pria yang tadi mengayunkan gelas ke arahku . Kemudian menaiki tandunya dan yang satunya lagi menaiki unta di sampingnya . Aku yang berdiri menghadap ke arahnya saat itu berusaha menyembunyikan wajahku darinya , namun ternyata dia menyadari posisiku dan tersenyum tipis dari kejauhan tanpa mendominasi wajah kejamnya .
" Apa-apaan itu , wajahnya terlihat seperti seorang maniak seks ! ". Aku memutuskan untuk pergi dari sana tanpa berlama-lama melihat mereka pergi .
Coming soon....