Chapter 3 - broken

seperti biasa hari ini suasana kelas sangat ribut dan hari ini hari kelulusan hari yang ku tunggu hari dimana hari jadi penentu semuanya,

bu luna wali kelas kami pun masuk ke dalam kelas " halo semuanya" kata bu luna "halo bu"jawab anak-anak hampir bersamaan"o iya selamat ya untuk kalian semua karena kalian semua dinyatakan lulus"kata bu luna"hore" kelaspun kembali heboh"tenang!dan selamat untuk rendy karena telah menjadi juara 1 umum" "tunggu sayang maksudnya rendy wijaya"sahut reyhan"iya memang dikelas ini ada berapa rendy"jawab bu luna"hhhhh juman gk percaya aja anak badung jadi juara"kata reyhan"huuuuu" kelaspun kembali ribut.

"hari ini lulusan kalian mau kemana" tanya radit"aku mau menjenguk muffin"jawabku. tiba tiba hpku berbunyi"halo pah!oke aku akan langsung kesitu" "ada apa bos"tanya reyhan"erlin kembali drop"jawabku sambil meningalkan mereka berdua."kasihan rendy semenjang dia tau erlina sakit dia benar-benar banyak berubah"kata reyhan"iya bahkan demi gadis itu dia rela mengorbankan nyawanya" " maksudmu tentang penculikan itukan" " iya y udah ayo kita kerumah sakit perasaanku sedikit tidak tenang" kata radit.

rumah sakit

aku pun langsung menuju kamar erlina didepan kamar herlina ayah dan ibu herlina sudah ada disana" cepat masuk erlina dari tadi menanyakanmu" kata dedy,aku pun menganguk"hay sayang gimana keadaanmu" tanyaku pada erlina" aku baik baik saja" jawab erlina sambil tersenyum" sayang aku boleh minta satu permintaan gak" tanya erlina" apapun untukmu pasti akan aku turuti" jawabku.lalu erlina pun mengulurkan tangan dan aku pun mengapainya"aku mohon setelah ini kamu tetap menjadi seorang yg baik terus membanggakan dan tolong jaga ayah dan ibu,dan tolong jangan pernah melupakan aku,aku sayang sangat sayang kamu dan maaf selama ini aku selalu membuatmu susah,memarahimu,tpi jujur aku sangat sayang kamu i love you my crazy boy"tangan erlina terasa dingin sangat dingin sebelum aku sempat mengucapkan bahwa aku juga mencintainya tpi erlina telah memejamkan mata"sayang jangan bercanda kamu boleh memukulku tpi jangan bercanda seperti ini,sayang bangun aku mohon erlina putri bangun aku mohon,dokter dokter"dokter pun datang dan memeriksa erlina lalu mengeleng"apa maksudmu bukan kamu dokter tugasmu menyelamatkan nyawa"teriakku.lalu radit menepuk pundakku" tenang ren tenang ikhlaskan erlina dia telah pergi ketempat yang indah"raditya mencoba menenangkanku"apa maksudmu haaa!dia hanya kelelahan dan tidur sebentar lgi juga bangun.kamu jangan asal bicara"kataku membentak sambil memegang kerah baju radit lalu tiba tiba ayah erlina maju menamparku lalu memelukku" tenang lah kita semua juga merasa kehilangan tpi mungkin ini yang terbaik kita harus mengikhlaskan dan berdoa agar erlina bahagia disana"aku melihat ke seluruh ruangan semu terlihat berkabuh tanpa sadar air matakupun menetes.

dia pergi jauh sangat jauh hingga tangan ini tak dapat meraihnya lgi, seperti matahari yang terbenam,sesaat tpi terasa menyakitkan.seperti lentera kehabisan minyak hitam kelam,luka yang tergores begitu dalam memberi bekas luka.mungin harapan atau ke egoisan tpi aku berharap semoga aku bisa memelukmu dan membahagiakanmu dan memenuhi semua inginmu.waktu yang berlalu masa yang terlupa tpi semua tentangmu akan selalu terpatri disini didalam dada dalam memori yang tak dapat hilang yaitu didalam hati.