Queen menepuk kedua tangannya. "Hah.. dasar merepotkan saja." gerutu Queen. Menghela napasnya lega. Sementara Varo hanya diam menatapnya dengan mulut menganga tak percaya melihat wanita di depannya.
Varo segera memalingkan wajahnya. Tak mau menatap terlalu lama wajah Queen. Dia pasti akan merasa terlalu percaya diri setelah aku melihatnya. Apalagi jika dia mengira jika dirinya jatuh cinta. Itu hal yang tidak paling dia sukai menatap ke arah laki-laki yang terjatuh di depannya.
Terlihat laki-laki itu meringis menahan rasa sakit di siku dan punggungnya. Apatis ada terlempar di depan, seperti tubuhnya harus aja dibanting ke aspal.
"Maaf, non." ucap laki-akinitu. Varo mendengar kata itu terasa aneh. Dia menyulitkan matanya. Menggerakkan kepalanya pelan, menoleh ke kiri melihat wajah Queen. penuh dengan pertanyaan yang terlintas di kepalanya.
"Non?"
Varo menatap Queen dan laki-laki di depannya bergantian. "Kenapa kamu bisa panggil dia non?" tanya Varo.