Namaku Nana seorang perempuan dengan badan yg ideal menurutku pribadi, dan merupakan primadona dikampusku.
seperti mahasiswi lainnya aku memiliki kekasih yg tampan dan tentunya kaya, bisa dibilang aku salah satu wanita matre dikampus ini.
"pagi sayang? " kata rey kepadaku ketika aku sampai dikampus, ya rey adalah pacarku.
"pagi rey" kataku dan langsung mencium lembut bibir rey.
"mau bolos gak hari ini?? aku bakal muasin kamu loh" bisik rey dengan kata kata yg begitu menggoda.
ya jujur saja aku sudah memberi mahkota ku kepada rey, dan dia berjanji akan menikahiku setelah kami lulus nanti, aku sangat mencintai rey dan uangnya sehingga aku mau melepaskan mahkotaku untuknya.
"bener ya kamu harus buat aku puas" godaku sambil menarik lengan rey menuju toilet umum kampus.
baru beberapa menit kami memadu kasih layaknya suami istri pintu toilet terbuka dan ternyata layla teman sekampus ku memergoki kami, aku tak perduli dengan adanya layla terus saja kulanjutkan kenikmatan yang tertunda tadi hingga layla pun keluar dari toilet tersebut.
seminggu berlalu setelah kejadian layla memergoki kami ditoilet, namun rey tak kunjung masuk kampus tak ada kabar dan tak bisa dihubungi, aku pun memutuskan untuk kerumah rey namun ditengah jalan aku dikejutkan dengan pemandangan yg membuatku emosi dan kesal, ya pacarku rey sedang bermesraan dengan seorang wanita layaknya suami istri.
Dua hari setelah aku memergoki rey selingkuh rey datang kekampus dan menyapaku seperti biasa,
"pagi nana" kata rey asing kepadaku
"pagi" jawabku kesal kepadanya
"aku mau bicara serius na" kata rey dengan wajah serius.
"bicara aja, aku bakal denger kok" kata ku kesal
"na sebenernya aku uda menikah 5 hari yang lalu, maaf aku gak kasih tau kamu aku takut kami marah na" ucap rey pelan dengan wajah pucat dan takut.
"kamu nikah?? terus bagaimana dengan nasibku? kamu bilang mau nikahin aku, kenapa malah nikahin orang lain, brengsek kamu rey kamu uda renggut mahkotaku dan sekarang kamu tinggalin aku?? brengsek kamu" aku terus memaki rey sambil menangis.
rey mencoba menenangkan ku sambil memeluk ku.
"maaf na aku dijodohin orangtua aku, aku juga gak mau tapi aku terpaksa" ucap rey lirih
"bajingan kamu rey" ku maki rey dengan esmosi yg tak tertahan lagi, kutinggalkan rey dan kutumpahkan tangisanku di kos ku.
Seminggu berlalu setelah pengakuan rey aku kekampus seperti biasanya dan rey sudah tidak kuliah lagi, dia melanjutkan bisnis keluarganya dan menjalin kasih dengan istrinya, sedangkan aku menjalani kehidupanku yg telah dihancurkan rey.