Rafka dan Darren menggunakan penerbangan pertama keesokan harinya. Mereka terpaksa menggendong Hafidz. Setengah tujuh mereka sudah harus sampai di Bandara. Tapi Hafidz belum juga bangun. Sepertinya anak itu memang lelah karena kemarin habis diculik oleh orang yang tidak dikenal. Tapi setelah tiba di Jakarta, Hafidz sudah bangun.
"Sudah setengah sembilan Raf, sampai rumah mungkin setengah sepuluh. Kita naik mobil sendiri-sendiri ya. Hafidz sama Papi apa sama kamu?" tanya Darren saat mereka sudah sampai di Bandara Soeta Jakarta.
"Biar sama aku aja Pi, Hafidz mau ikut sama Papa atau sama Opa?" tanya Rafka.
"Aku... aku sama Opa aja." jawab Hafidz. Dia masih takut dengan Rafka yang belum dia kenal dengan baik.
"Rafka kalau bareng sama Papa Rafka nanti dapat hadiah lho," ucap Darren. Dia sengaja membuat Hafidz agar lebih dekat dengan Rafka. Agar kelak Hafidz bisa menganggap Rafka seperti ayahnya sendiri.
"Mau beli mobil-mobilan?" tanya Rafka sambil tersenyum pada Hafidz.