Mendengar ucapan Irfan seperti itu, membuat Rasyid mengurungkan niatnya untuk mengkhitbah Syafiyya. Tidak perlu ada perang saudara hanya untuk memperebutkan seorang wanita. Rasyid tidak ingin melakukannya.
"Iya baik, Abi, Umi. Aku akan menyelesaikan kuliahku lebih dulu baru menikah." ucap Irfan. Ucapan inilah yang akhirnya membuat Amar dan Ruth senang.
"Ya kamu janji ya. Jangan bohong lho."
"Enggak Umi."
"Oh Rasyid, kamu tadi bilang mau bicara sama Abi dan Umi. Kamu mau bicara apa?" tanya Ruth mengingatkan Rasyid. Karena tadi anak sulungnya itu bilang mau bicara pada mereka.
"Ah ga jadi deh Mi. Lain kali aja." Rasyid tertawa dengan terpaksa. "Aku ke luar dulu ya Mi."
"Ya Nak."
Flashback Off.
Semua yang ada di ruangan itu juga terkejut dengan apa yang terjadi. Bagaimana mungkin yang tadinya ingin mengkhitbah adalah Rasyid, bisa berubah menjadi Irfan
"Kami sebenarnya bingung, Pak Amar. Karena kami tahunya Rasyid yang akan mengkhitbah Syafiyya." ucap Abizar.