Ucapan Azzam benar-benar membuat Zakiya sakit hati. Tapi dia hanya diam. Tidak mau menanggapi apapun yang dikatakan oleh Azzam. Dia tahu semakin dia membela diri, Azzam akan semakin mencelanya. Akhirnya dia pergi meninggalkan Azzam saat lelaki itu tidak lagi menghalangi langkahnya. Dia menuju ke meja milik bu Indri, dosen yang tadi memanggilnya. Zakiya sebenarnya tidak tahan untuk tidak menangis. Tapi dia malu dengan bu Indri.
"Assalamualaikum, Bu." sapa Zakia saat sampai di depan meja bu Indri.
"Waalaikumsalam warohmatullah.. Zakiya, sini duduk. Bagaimana kabarmu, Nak?"
"Makasih bu, Alhamdulillah baik Bu. Ibu bagaimana?"
"Alhamdulillah baik dan sehat. Oh ya Ibu dengar kamu sudah menikah? kenapa ibu tidak diundang?" tanya dosen cantik berjilbab syar'i itu.
"Maaf Bu. Saya malu mengundang teman kuliah dan dosen. Takut merepotkan. Lagipula sudah satu minggu yang lalu koq bu. Hanya saudara dan teman dekat saja. Maaf ya bu."