Almira mulai sadarkan diri sesaat setelah semuanya menunaikan shalat ashar. Syila dan Ernest yang menunggui wanita itu merasa lega karena jari-jemari Almira mulai bergerak perlahan. Dan matanya mulai membuka sedikit demi sedikit.
"Bang, Bunda sudah sadar." Syila bahagia sekali melihat bundanya yang mulai sadarkan diri.
"Iya Dek, Bunda sudah sadar. Abang panggil bang Arka dan bang Abi dulu ya."
"Iya, bang." Ernest keluar dari kamar mencari keberadaan Arka dan Abizar yang masih menunaikan shalat bergantian dengan Ernest dan Syila.
"Bunda, ini Syila. Bunda gimana? sudah baikan? apa ada yang sakit bunda?" Syila sangat khawatir denga. keadaan Almira. Hingga tak sadar dia menangis lagi di depan bundanya.
"Kamu kenapa, Nak? kenapa menangis?" Almira memegang tangan Syila dengan lembut.
"Bunda, mau makan apa? Bunda pasti lapar kan?"
"Bunda minum saja, Nak."