Lee menenangkan Linda yang menangis setelah membaca hasil pemeriksaan terhadap Kevin. Mereka tak menyangka jika putra sulung mereka mengidap penyakit yang berbahaya.
"Sudah, Ma jangan menangis lagi."
"Bagaimana Mama bisa tenang Pah, kalau ternyata Kevin mengidap penyakit serius."
"Selama ini dia tidak pernah cerita sama kita. Lalu kita bisa apa?"
"Papa lakukan sesuatu donk Pah. Jangan diam saja. Cari Kevin sampai ketemu. Dia membutuhkan dukungan kita."
"Iya Papa akan suruh orang untuk mencari Kevin. Udah donk Ma nangisnya. Kita pikirkan bersama."
"Kenapa Kevin tidak pernah bilang?"
"Dia meninggalkan orang-orang yang dia sayangi mungkin karena ini. Kita sudah su'udzon sama Kevin, Pah.
Lee termenung. Dia tahu selama ini telah bersangka buruk pada anaknya. Dia mengira bahwa putranya bermain api di belakang Arin maka dari itu, dia menganggap Kevinlah yang menyakiti Arin.