Rumah Aulia kini berubah dengan dekorasi pernikahan yang serba putih, para tetangga dan saudara telah berkumpul di rumah Aulia. Iqbal kini telah berhadapan dengan seorang penghulu yang akan menikahkannya dengan Aulia. Sang ayah duduk di kursi roda melihat proses akad nikah Aulia dan Iqbal. Pernikahan ini memang terkesan sederhana karena Iqbal menghargai keluarga Aulia. Dia hanya ingin menyesuaikan dengan kondisi ayahnya Aulia yang sedang sakit. Tidak perlu berbeda mewahan. Yang terpenting adalah acara yang sakral.
"Saudara Iqbal, Apakah anda sudah siap?" Tanya penghulu kepada Iqbal.
"Insya Allah siap pak."
"Ya sudah kita mulai akad nikahnya sekarang ya." Semua tamu yang hadir memandang haru ke arah Iqbal dan ayahnya Aulia. Sedangkan saat ini Aulia masih disembunyikan di dalam kamar.