Setelah sampai di Jakarta Ernest segera mengantarkan Syila ke rumahnya, karena dia akan bertemu dengan Darren secepatnya. Entah apa yang ingin dikatakan Darren kepadanya. Sepertinya sangat penting. Terkait dengan wanita yang menjadi cinta pertamanya abangnya.
"Dek, abang mau ketemu bang Darren dulu ya. Kamu di rumah saja. Kamu harus istirahat biar tidak kecapean. " ucap Ernest sambil mencium kening Syila.
"Iya Abang. Emangnya ada masalah apa sih? Kayaknya penting banget?"
"Abang juga tidak tahu, Dek. Tapi kata Bang Darren dia ingin bertemu langsung dengan Abang untuk menyampaikan masalah penting. Abang juga tidak tahu masalah apa. Yang jelas ini masalah perempuan yang dicintai oleh Banh Iqbal. "
"Ya sudah kalau begitu. Abang pergi saja. Aku gapapa koq. Abang apa nggak capek harus pergi lagi? Abang kan habis nyetir dari puncak tadi."
"Enggak kok. Masa begini aja capek."
"Memang suamiku ini strong sekali ya."