Ernest terpaksa harus membopong Syila masuk ke dalam hotel. Dari tadi Ernest membangunkan istrinya tapi tidak juga bangun. Syila tampak kelelahan. Untung saja tadi mereka sudah sholat Isya' dan makan malam dulu sebelum pulang ke hotel.
Dengan pelan Ernest membuka pintu kamar sambil menopang tubuh Syila. Setelah masuk, ia baringkan tubuh istrinya itu di tempat tidur. Tak tega juga dia melihat Syila yang sepertinya sangat lelah. Ernest mengambil air di gayung lalu dengan telaten dia mengelap kaki dan tangan Syila satu per satu. Sebenarnya dia ingin mengganti pakaian Syila, tapi dia takut Syifa akan bangun dan adeknya yang dibawah juga ikutan bangun kalau melihat tubuh polos istrinya itu. Akhirnya Ernest urungkan.
"Uhhh... aku bilang juga apa.. Pasti bohong.. Katanya mau pegang kendali. Katanya mau muasin aku sampe lima ronde. Apaan... malahan ditinggal tidur." Gerutu Ernest sambil melepas kaos dan celananya. Lalu menggantinya dengan piyama.
