Ernest sore itu mendatangi butik milik tantenya yaitu Tante Veny. Dia ingin meminta penjelasan kepada Veny apa benar tantenya itu telah memberikan nomor ponselnya kepada orang asing. Ernest benar-benar marah hari ini. Meskipun tantenya itu lebih tua darinya dan seharusnya dia hormati, kali ini dia tidak bisa memaafkan begitu saja.
Ernest harus tegas dengan tantenya. Dia tidak ingin rumah tangganya berantakan hanya gara-gara masalah yang sebenarnya tidak pernah dia lakukan. Ini sama saja dengan memfitnah dirinya. Nomor yang tadi pagi menghubunginya pun sekarang sudah tidak aktif. Entah siapa yang berbuat demikian kejamnya terhadap rumah tangganya dan Syila.
Dengan langkah-langkah panjang Ernest masuk ke dalam butik Veny.
"Selamat datang." Ucap salah satu pegawai Veny yang bertugas untuk menyambut tamu yang datang.
"Mbak saya mau bertemu dengan tante Veny."
