Sudah satu bulan Marvel mencari keberadaan Vero. Walaupun pernah satu kali dia bisa menghubungi Vero tetap saja perasaannya tidak bisa tenang meski waktu itu istrinya mengatakan dalam keadaan baik-baik saja. Rencananya hari ini Marvel akan nekat pergi ke rumah mertuanya. Entah apa yang akan terjadi nanti, dia akan menerimanya meski harus berhadapan dengan Papanya Vero. Marvel siap dengan segala kemungkinan yang terjadi nanti.
Lama-lama Marvel mulai merasakan kehilangan ditinggalkan oleh Vero. Apalagi setelah dia tahu bahwa perempuan yang satu tahun lebih muda darinya itu mengandung bayi laki-laki untuknya. Sebentar lagi istrinya itu akan melahirkan. Marvel cemas kalau dirinya tidak bisa mendampingi istrinya melahirkan.
Marvel memandang jalanan di bangku minimarket, sambil menyesap kopinya, Entah sudah berapa lama dia berkeliling Jakarta untuk menemukan Vero. Suatu hal yang mustahil memang mencari Vero di tengah besarnya ibukota.