Syila pulang ke rumah dengan hati yang senang. Setidaknya sekarang dia bisa menerima keadaan. Walau masih sulit menerima Marvel. Tapi tidak ada salahnya kan mencoba untuk berdamai dengan keadaan. Daripada dia harus menantang takdirnya, sekarang Marvel bersikap baik terhadapnya. Jadi apalagi yang dia risaukan? Ernest adalah seseorang yang indah di hatinya. Yang mampu mengisi relung hatinya.Syila sudah berniat ingin melupakan Ernest untuk selamanya. Di dalam hati Syila tak ingin lagi mengingat nama itu, toh semuanya sudah berakhir."Kamu kenapa Syila? Kok senyum-senyum? " tanya Almira. "Tidak apa-apa Bunda, hanya saja jika hidup ini dijalani dengan ikhlas, semuanya akan terasa lebih ringan. Syila Sekarang bahagia karena bisa ikhlas menerima kenyataan."Apa maksudmu, kamu sudah menerima marvel?"