6 BULAN KEMUDIAN
Ernest menjalani hari-harinya dengan pekerjaan kantornya. Semakin hari kinerjanya semakin mendapat perhatian dari rekan-rekannya. Karena Ernest termasuk orang yang cepat sekali belajar, bahkan kemampuannya harus diakui Rendra hampir seimbang dengan Revan. Revan memang tidak salah pilih untuk merekomendasikan Ernest menjadi penggantinya.
"Nas, lo kenapa sih akhir-akhir ini kayaknya ngejauh dari gue?"
"Itu cuma perasaan lo aja kali."
"Enggak kok, sebelumnya lo nggak kayak gini. Apa gue punya salah sama lo Nas?"
"Enggak kok, lo enggak punya salah sama gue."
"Pak Ernest, ditunggu Pak Rendra di ruangannya." Ucap Irma sekretaris dari Ernest.
"Iya sebentar ya. "
"Nas, gue ke ruangan Pak Rendra dulu ya."