Syila memanyunkan bibirnya saat Ernest memanggilnya adik kecil padahal kan dia sudah kelas 10 SMA. Tapi kenapa Ernes memanggilnya adik kecil. Syila jadi kesal pada Ernest.
"Aku udah kelas 10 bang, Aku bukan adik kecil lagi namanya. "
"Hahaha... kelas 10? Jadi kamu baru kelas 1 SMA? "
" Iya emang kenapa? "
" Ya jelas Aku panggilnya kamu adik kecil. Karena aku jauh di atas kamu. "
Sila merasa aneh dengan sikap Ernest yang tiba-tiba ramah terhadapnya, padahal waktu Ernest menolongnya sikapnya sangat dingin, dan bicaranya juga sedikit. Dan sekarang, Ernest juga memanggilnya kamu. Bukan lo gue seperti waktu pertama mereka bertemu.
Syila merasa jantungnya berdebar sedari tadi. Dia tidak menyangka Ernest menghampirinya duluan. Syila tampak menengok ke arah Ayah dan Bundanya yang sibuk mengobrol dengan Abidzar dan Arka. Ada rasa takut kalau Ayah atau bundanya mengetahui dia berbincang dengan laki-laki yang bukan muhrimnya.