Arsyila merasa takut ketika akan masuk kedalam rumahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 7.30 malam. Pasti ayah dan Bundanya khawatir dengan keberadaannya.
" Dari mana saja kamu Syil? " tanya ayahnya yang baru saja pulang dari masjid."
"Itu yah... emmm.. anu yah... " Syila ragu untuk mengatakan yang sebenarnya pada ayahnya.
" Itu apa Syil?." mendengar suara perbincangan antara Syila dan Alvin, Almira keluar dari kamar, Almira yang masih mengenakan mukena berlari memeluk Arsyila.
"Kamu Dari mana saja Syila? Bunda khawatir sama kamu, Nak?"
" Maaf bunda, Syila telat sampai di rumah. Tadi ngobrol-ngobrol dulu sama teman-teman eh taunya udah Maghrib. " Syilla tidak mau mengatakan kalau dia dihadang preman, karena dia tidak mau membuat Ayah dan Bundanya khawatir. Meskipun rasa nyeri di lengannya masih terasa sampai sekarang, dia berusaha untuk menyembunyikannya dari ayah dan bundanya.