Salma pagi itu mengurus suaminya dengan telaten. Mulai hari ini dia sudah berhenti menjadi dosen.Dia akan mencari pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah sembari mengurus buah hati dan suaminya. Baginya rizki pasti ada jalannya. Selama dia ikhlas melakukan semua karena Allah, rizki akan datanga bisa langsung kepadanya atau perantaraan orang lain.
"Abang.. Salma bantu mandi ya."
Bukannya menjawab, Abi malah memegang tangan Salma dengan erat masih dengan tatapan yang kosong.
"Sal, makasih kamu masih mau menemaniku di saat seperti ini. Kamu wanita yang luar biasa, sayang. Maaf jika sekarang abang jadi banyak ngrepotin kamu."
Salma berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Abizar yang duduk di kursi roda. Salma menatap suaminya, saat cairan bening itu kembali menetes dia berusaha untuk mengusapnya dan menggantinya dengan senyuman.