Saat sadar dari pingsannya, Salma duduk, kemudian kedua telapak tangannya menyentuh pipi suaminya.
"Abang... Apa aku bermimpi, Bang?"
"Tidak ,Sayang.. Abang di sini bersamamu. Abang kembali, Sal."
Salma memeluk suaminya dengan erat. Dia menangis sesenggukan. Abizar meraba-raba wajah istrinya.
"Jangan menangis ya.. Abang sudah di sini bersamamu."
"Ada apa dengan mata abang? kenapa abang tidak menatapku?"
Abizar menatap dengan pandangan kosong. Dia hanya bisa menitikkan airmata. Salma melihat ada yang tidak beres dengan suaminya. Yang pertama suaminya duduk di kursi roda. Yang kedua tatapan Abizar padanya berbeda.
"Abang... kenapa diam saja?"
"Maaf Sal, sekarang abang tidak bisa melihat. Abang buta karena kecelakaan waktu itu. Sekarang terserah kamu. Abang sekarang cacat, Sal. Abang pasrah jika kamu tidak mau lagi bersama abang."
Salma menutup mulut Abi dengan telunjuknya.