Adel hanya bisa menggeleng ketika Toni mengajaknya pulang ke rumahnya. Toni melihat Adel yang merintih kesakitan. "Uhh..... sakiit.." "kenapa kamu sepertinya kesakitan,Del?""Kakiku..""Sini coba aku lihat." Toni menyuruh Adel duduk. Dan Toni melihat kaki Adel yang putih itu lecet-lecet. "Makanya kalau mau kabur itu jangan lupa bawa sandal,Non." Perkataan Toni membuat Adel tersenyum. Manik mata mereka bertemu. Saling berbicara satu sama lain dalam diam.
Toni membersihkan luka-luka Adel dengan saputangan yang selalu dia bawa kemana-mana.
"Ini pake sandalku. Aku anterin pulang ya. Ga baik anak gadis di luar malam-malam begini.""Aku takut pulang, Ton.""Udah ga usah takut. Jangan nambah masalah lagi dengan kamu kabur dari rumah, Del." Adel pun mengangguk. Dia memakai Sandal Toni yang nampak kebesaran di kakinya. Toni menyalakan mesin motornya, dan diikuti Adel diboncengannya. Mereka berboncengan menikmati semilir angin malam yang begitu dingin menusuk permukaan kulit.