Arka dan Yumna menghampiri keluarganya yang masih menunggunya di depan ruang dokter tempat bundanya periksa tadi. Arka nampak enggan melangkah, dia masih belum rela jika bundanya akan punya anak lagi. bagaimana nanti kalau teman-temannya mengejeknya. bagaimana nanti kalo dia menggendong adik bayinya. pasti orang-orang akan menganggap itu adalah anaknya. langkah Arka terhenti. Yumna menyadari kegalauan hati Arka. dia memukul bahu Arka.
"awww.. sakit na" kecil-kecil pukulan lo sakit juga.
"lo ngapain ngelamun. udah gue bilang kan lo jangan bikin hati bunda lo sedih. nanti kalau dia stress gimana mikirin lo?" kata Yumna panjang lebar seakan seperti ibu yang sedang memarahi anaknya.
"iya iya bawel amat sih"
"bisnya lo sih... nyebelin banget jadi orang.kalo lo ga mau punya adek, nanti adek lo gue culik lo. tak bawa pulang"
"eh enak aja. itu kan adek gue"
"ya udah di sayang donk adeknya"