Chereads / DOSA BESAR ALMIRA / Chapter 42 - KEEGOISAN FAJRI

Chapter 42 - KEEGOISAN FAJRI

Hari sabtu malam acara Aqiqah Rayhan putra Syifa dan Yusuf dilaksanakan. harusnya menurut hitungan karena Rayhan lahir sabtu siang maka aqiqah dilakukan pada hari jum'at tepat 7hari setelah kelahiran. tapi karena banyak keluarga yang berhalangan.akhirnya dilaksanakan pada hari sabtu.

Awalnya Alvin sudah enggan untuk datang. tapi bagaimana dia membuat alasan pada ketidakhadiran dirinya.

Sebelum datang ke acara itu, Alvin menelfon Almira terlebih dahulu.

" Al, gimana apa aku harus datang ke acara itu?"

"Apa kamu siap dengan segala resikonya Vin?"

"Asal ada kamu disampingku, apapun akan aku hadapi Al. cepat atau lambat kakakmu pasti akan tahu juga"

"Tapi aku takut Vin?"

"kita hadapi bersama. oke?"

Alvin menutup telfonnya dan melaju dengan mobilnya menuju rumah Syifa. sepanjang perjalanan Alvin merasa cemas. ingin dia membuang pikiran buruk tentang semua yang akan terjadi nanti. Apapun resikonya dia akan menghadapi. hanya satu yang dia tidak sanggup menghadapi. Jika pernikahannya dibatalkan oleh Fajri. hanya itu yang dia takutkan.

Mobil Alvin berhenti di depan rumah Syifa. setengah jam lagi acara akan dimulai. dia melihat Almira sedang berdiri di teras rumah dengan raut wajah cemas. Alvin turun dari mobilnya dan menghampiri Almira.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam. Alvin.." Almira menoleh ke kanan dan kediri. syukurlah tidak ada Syifa. di dalam semua keluarga dari Syifa dan Yusuf sudah berkumpul. tinggal menunggu ustadz datang.

"Ayo masuk Vin.kamu siap ketemu mbak Syifa?"

"InsyaAllah aku siap"

Mereka melangkah masuk ke dalam rumah. Almira memberi salam begitu juga Alvin. semua tampak senang dengan kehadiran Alvin calon suami Almira. ada satu sosok yang menatapnya dengan lekat. memandangi Alvin dengan seksama. mengingat dan memastikan bahwa laki-laki yang dihadapannya adalah Alvin. mantan kekasih Almira yang pernah menemuinya dulu. seketika ada aura kemarahan di wajah Syifa.

"jadi yang dimaksud Alvin memang benar Alvin yang dulu itu?" batin Syifa. dia tidak menyangka adiknya akan menikah dengan lelaki brengsek itu. dia harus menemui Fajri. dia yakin kalau Fajri tidak tahu tentang latar belakang Alvin yang sempat dia bangga-banggakan itu. Tapi dia menunggu sampai acara selesai dan mereka akan berunding tentang masalah ini.

Acara Aqiqah Rayhan berlangsung dengan lancar. sedari tadi Syifa tidak bisa duduk tenang. padahal dia sedang menggendong bayinya. pikirannya membayangkan bahwa sebentar lagi adiknya akan menikah dengan lelaki yang telah meenggut mahkotanya itu. apa dia berlebihan tentang hal ini? tentu tidak. Syifa pikir lelaki yang tega mengambil mahkota seorang gadis yang belum sah menjadi istrinya adalah tanda bahwa laki-laki itu bukan lelaki yang baik.dan setelah Revan menceraikan Almira, apa dia tega membiarkan adiknya bersama dengan lelaki brengsek seperti Alvin itu? dia tidak akan rela. pikirnya.

Syifa menyerahkan Rayhan pada Yusuf saat semua anggota keluarga yusuf sudah meninggalkan kediaman mereka.sekarang hanya tinggal keluarga Syifa. sebelumnya Syifa sudah memberi kode pada Fajri untuk jangan pulang dulu. ada hal penting yang harus dia katakan pada Fajri.

"mas, aku mau ngomong penting tentang Alvin" Kata Syifa pada Fajri.mereka mengobrol di halaman samping rumah mereka.

"Alvin?"

"iya Alvin"

" kenapa dia? dia tampan kan?dia juga mapan Fa.Almira akan menjadi wanita beruntung jika bisa menikah dengannya"

"Mas ingat tidak kejadian 3th yang lalu waktu ada pemuda yang datang ingin bertanggung jawab pada Almira karena sudah menodai adik kita. adik tersayang kita." Fajri tampak mengingat kejadian siang itu. lalu dia mengangguk.

"Mas tahu siapa laki-laki itu?"

"tidak. memang siapa dia?

"Alvin mas. dia Alvin yang sekarang ada dirumah kita. Alvin yang kemaren sudah melamar adik kita"

"Jangan becanda Fa. kita sudah melangkah jauh Fa sekarang.kamu yakin Alvin adalah pemuda itu?"

"iya aku yakin mas. kan dulu aku yang ketemu sama dia"

"brengsek !! kenapa Almira ga bilang sama aku kemaren? kenapa dia mau aja nerima lamaran laki-laki itu."

"tolong panggil Almira sama Alvin kesini Fa. aku mau bicara sama mereka" Fajri mengepalkan tangannya. dia tidak menyangka Almira dan Alvin mengelabuhinya. "sampai kapanpun aku ga akan merestui mereka"

***

"Al, sama Alvin dipanggil mas Fajri. dia mau bicara sama kalian" ucap Syifa pada Almira yang sedang membersihkan ruangan bekas acara tadi.

"ada apa mbak?" Almira nampak cemas. dia curiga pasti mbak Syifanya sudah mengadu pada Fajri tentang Alvin. Alvin yang sedang berbincang dengan Naila dan Danu suaminya pun menoleh ke arah Almira. dia mendekat ketika mendengar namanya disebut.

"Mas Fajri ingin bicara sama kalian"

"Ayo Al" Alvin memberi tanda dengan matanya seolah mengatakan yakinlah semua akan baik-baik saja. tanpa menggenggam tangan Almira.

***

" Duduk kalian!" perintah Fajri pada Almira dan Alvin

"iya mas." kali ini mereka duduk berempat Almira,Alvin,Fajri dan Syifa

"Sekarang jujur sama mas, apa yang terjadi 3th yang lalu pada Almira ada hubungannya dengan kamu Alvin?"

Almira akan menjawab tapi disela oleh Alvin

"maaf mas kalau dari awal saya tidak berterus terang tentang hubungan kami. iya memang benar saya orangnya mas. laki-laki brengsek yang sudah menodai adik mas Fajri.maaf waktu itu kami khilaf. dan saat itu saya ingin bertanggung jawab. tapi kalian menolak saya. bertahun-tahun saya menyimpan rasa bersalah saya pada Almira sendiri. bahkan saya tidak berani mencintai orang lain selain Almira. karena saya hanya ingin mempertanggung jawabkan perbuatan saya pada Almira. saya sudah bertaubat dan menyesali perbuatan saya mas. tolong maafkan saya."

bug!!!

bug!!!

bug!!!

Semua orang yang ada disana terkejut Fajri memukul Alvin di wajah dan diperutnya. Alvin tersungkur, darah keluar dari sudut bibirnya.

"Apa maaf kamu bilang? apa dengan kata maaf kamu bisa mengembalikan kesucian adikku? bagaimana jika itu terjadi pada adikmu. kamu punya adik perempuan kan?"

"mas, cukup mas jangan pukul Alvin lagi. aku mohon." Almira menghampiri Fajri berlutut memegang kaki Fajri agar tidak menghantam Alvin lagi.

"pukulan itu ga ada apa-apanya dibanding perlakuanmu yang sudah mengambil sesuatu yang berharga dari adikku. dasar laki-laki kurang ajar" Fajri terus meronta ingin memukul Alvin lagi. tapi dengan cepat yusuf suami Syifa menahan tangannya agar tidak memukul lagi.

"Batalkan pernikahan kalian.aku tidak sudi punya ipar brengsek seperti kamu Alvin."

"mas jangan seperti itu mas. aku mohon jangan batalkan pernikahan kami. tolong lihatlah sisi baiknya Alvin. jangan selalu melihat sisi negatif orang mas."

"keputusanku sudah bulat Al. Aku kakakmu. aku walimu. pengganti ayah kita. aku yakin jika beliau masih hidup pun, beliau tidak akan sudi punya menantu laki-laki bejat seperti dia".

"CUKUPP mas CUKUP.. selama ini mas sudah banyak menyampuri urusanku.aku tahu mas adalah waliku. tapi mas tidak berhak atas masa depanku. lihat apa yang mas lakukan padaku, pernikahanku dengan Revan harus kandas. bahkan ketika aku menerima Revan apa adanya pun mas melarang. sekarang mas suruh aku mulai hubungan baru dengan Alvin, aku mencoba mencintai dia lagi. sekarang mas mau batalin seenaknya saja. tanpa peduli bagaimana perasaan kami. kami tahu kami salah, tapi apa mas yang berhak menghukum kami? bahkan Allah saja maha pemaaf. kenapa mas sombong sekali."

"Oh sudah berani melawan rupanya kamu Al? kamu ga tahu diri sekali, sudah dirawat,disekolahin sekarang begini balasanmu?"

"Aku tahu aku banyak berutang budi pada kalian. bahkan sampai aku matipun aku tidak akan pernah bisa membalas kebaikan kalian.tapi tidakkah kalian tahu di setiap doaku selalu kusebut nama kalian agar Allah membalas kebaikan kalian. karena aku yakin aku tak akan mampu membalas kalian mas. Tapi bukan berarti mas mengatur semua kehidupan pribadiku"

"Oh begitu rupanya? adik manis mas yang penurut sekarang berani melawan hanya karena membela laki-laki ini. sekarang terserah kalian mau apa. yang jelas mas tidak akan mau jadi walimu kalau kalian memaksa menikah"

"kamu keterlaluan mas" Almira berlari keluar rumah. sudah tidak tahan dia dengan ucapan kakaknya. sudah lelah dia menghadapi keras kepalanya Fajri. untuk apa lagi dia tetap tinggal. Alvin yang masih lemah akibat pukulan Fajri mencoba mengejar Almira. sedang Fajri dan yang lainnya hanya bisa duduk menahan amarah. hanya Naila yang mengikuti Alvin mengejar Almira. Almira berlari entah kemana tujuannya.

TIIIINNNNN!!!!!

BRAK!!!!

Almira tersungkur dibawah mobil yang menabraknya.

"Almiraaaaa" teriak Alvin dari kejauhan. beruntung si pemilik mobil seger menolong dan tidak melarikan diri.

Alvin memeluk tubuh Almir yang tak sadarkan diri. tak peduli dia belum halal baginya. saat itu dia sangat khawatir dengan keadaan Almira.

"Pak tolong antarkan calon istri saya ke rumah sakit segera Pak". Naila yang terlambat melihat kejadian itu segera berbalik arah untuk memberitahukan pada oran-orang yang ada dirumah kalau Almira kecelakaan.

Alvin menggendong Almira masuk dalam mobil pengendara yang menabrak Almira tadi.sepanjang jalan Alvin merasa cemas dengan keadaan Almira.

"Al, bertahanlah.. aku disini Al.Aku akan jagain kamu. tolonh jangan tinggalin aku Al" Alvin memangku Almira dengan rasa khawatir.

***

"mas, mas Fajri Almira mas....." Naila berteriak dari luar rumah. sontak semua yang ada didalam rumah memandangi Naila.

"kenapa Almira mbak?" Tanya Syifa

"Almira kecelakaan mas" Naila terengah-engah akibat berlari jauh.

"Apaaa" Fajri berdiri memandang Naila. "dimana dia sekarang?"

"Alvin sudah membawanya ke rumah sakit mas."

"di rumah sakit mana Nay?"

"Aku ga tahu mas. coba mas hubungi Alvin"

Fajri segera meraih ponselnya dan menekan kontak Alvin. tapi sayang panggilan dialihkan. Fajri mengacak rambutnya frustasi. dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri kalau terjadi apa-apa dengan Almira.

*********