Rahayu hanya bisa menatap kepergian anaknya dengan mengendarai mobilnya. Sedangkan Ernest akhirnya harus menemani ibunya di rumah. Meski sudah ada seorang asisten rumah tangganya, namun Ernest ingin bisa bercengkrama dengan ibunya. Banyak hal yang belum ia ketahui dari sosok ibunya ini dan masalalu mereka. Tapi Ernest tidak ingin mengungkit masalalu Rahayu dan Prayogi. Khawatir jika ibunya akan merasa sedih lagi jika harus diingatkan lagi tentang masa lalu mereka.
"Ibu, ayo kita masuk ya Bu."
"Iqbal kemana sih, Nest? ibu khawatir."
"Bang Iqbal ingin menemui seseorang Bu."
"Tapi kenapa dia membawa tas, Nest? Apa dia akan lama meninggalkan ibu?" Ucap Rahayu khawatir. Ernest mendadak merasa iri pada abangnya karena sang ibu mengkhawatirkan sekali keadaan abangnya. Apakah kalau dirinya pergi, ibunya juga sekhawatir itu padanya?
"Tidak lama koq bu. Besok juga bang Iqbal pulang. Memang ada urusan mendadak bu."
"Iya, Nest."