Chereads / Surat Cinta Dari Allah / Chapter 1 - PROLOG 

Surat Cinta Dari Allah

🇮🇩Lail88
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 13k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - PROLOG 

Dalam sebuah analogi yang indah kita mendapati seorang penggali sumur ketika kita lempari uang seratus ribu, maka ia akan mengambil uang seratus ribu. Bahkan saat kita lemparkan 10x , dia akan tetap mengambil uang yang kita lempar.

Tapi coba ganti yang kita lempari adalah kerikil, kita arahkan kepada kepalanya dan ketika mengenai kepalanya dia tidak akan mengambil kerikil tetapi melihat ke atas.

Itu adalah analogi yang indah, bahwasannya ketika Allah memberikan kita kenikmatan-kenikmatan kita lupa kepadanya.

Tapi ketika Allah mengirim kita musibah-musibah ternyata Allah memberikan sebuah hikmah yang indah supaya kita kembali kepadaNya dan melakukan ketaatan kepadaNya.

-Oemar mita-

Untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia,Allah menitipkan ujian. Jika Allah memberikan ujian, itu sebagai pertanda Allah menyayangimu. Semakin meningkat ujiannya maka semakin tinggi cinta Allah.

Allah berfirman dalam Al-qur'an surat Al Baqarah 286 :

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."

Jika kamu sedang di uji dengan suatu ujian, maka kamu yang mampu yang lain tidak. Kata Allah " AKU titipkan ujian padamu, karena hanya kamu yang mampu yang lain tidak". Jadi ketika Allah saja percaya kamu mampu, mengapa kamu tidak? Mungkin kamu pernah berprasangka kepada Allah kenapa aku? Kenapa harus aku?