Pemilik kaki itu adalah seorang pria yang wajahnya hampir tertutup oleh kumis dan brewok hingga Wander sesaat mengira ia adalah beruang. Pria itu berambut ikal dengan ujungnya yang panjang diikat jadi satu ke belakang dengan sepasang cincin emas. Ia mengenakan jaket berwarna gelap, dengan baju berwarna putih namun aneh, karena keping-keping logam saling bersilangan serabutan terpasang sebagai gantinya kancing.
Berikutnya, sebuah puding buah melayang dan menghantam dinding batu, diikuti piring berisi bubur kaldu serta sebuah paha domba utuh! Lalu lemparan-lemparan makanan menghantami tembok menyusul dengan beringas; ruangan itu diliputi suara cipratan memualkan dan pecahan.