"Bicara apa kamu?" Ia menatap Wander, yang sekarang duduk dengan kaki terjulur di permukaan air, tenggelam sampai ke pinggangnya. Wajahnya mulai tampak kemerahan, lebih segar, meskipun gelembung-gelembung dan suara air mendidih di sekitarnya.
Suara Wander bagaikan bunyi gelegar cambuk, ada nada kesakitan yang amat sangat di dalamnya,"Kutanya padamu. Demi Divara, siapa kau sebenarnya?"
"Sudah kubilang, namaku Jie Bi Shinjin."
Mata Wander membeliak sangar, kemarahan dahsyat bergolak di dalamnya, "Bohong! Kamu bukan Jie Bi Shinjin!"
Sekarang gilirannya yang jadi marah, "Dengar, anak muda! Sejak aku dilahirkan sampai sekarang, aku tidak pernah punya nama selain ini!"
Wander nampak tertegun mendengar balasannya yang sama kerasnya. Ia tampak bagaikan baru tersengat listrik. Ia lalu membaringkan kepalanya ke permukaan air. Sebuah hal yang menakjubkan seakan-akan Oase yang dalam itu hanyalah kasurnya.
"Tidak mungkin…" Wander berkata sambil menatap langit.
"Apanya yang tidak mungkin?"