Sejenak ia tidak bisa memercayai pendengarannya.
"Saat… Shishou sejati membawaku bertemu dengannya."
Wander tidak perlu menoleh untuk mengetahui paras pucat pasi dan kaget Jie Bi Shinjin yang tiada terperi.
"Saat aku dalam latihan, di puncak sebuah gunung biru, dipenuhi bambu delapan warna, yang beracun hingga yang berdaun jarum… Shishou membawaku menemuinya: bagaikan roh dan hantu. Pria berkulit pucat, elok dan tampan bukan main, mengenakan jubah sutra hijau… Penguasa Arts yang sungguh langka. Ia lihai luar biasa, genius dalam ilmu hitung… Ia bahkan memakai banyak boneka mekanik dari bambu sebagai pelayan rumahnya... Sendirian ia tinggal di sana demi menjagai dua kuburan yang ditancapi pedang hitam."
"Roh Hijau Gunung Biru. Ilmu tenaga dalam es sekaligus api, persis seperti sifat Pedang Salju Hitam, dipadukan kelebatan dan doncang ganas khas Sargon… Tidak mungkin jika bukan dia…"
"Ia masih hidup?! Kapan kau… Bukan… Sejak kapan kau tahu?"