Tiga puluh mil di sebelah Timur dan dua mil Utara perkemahan pesisir Pantai…
Tidak ada yang bisa menduga bahwa mereka malah mengarah ke Timur ketimbang ke Selatan. Dari jauh, Wander hanya bisa melamun menatap Empat Musim yang tengah duduk santai di atas kereta dan pelana. Anehnya, mata kanannya yang gelap gulita kini menampakkan benang-benang maha halus yang melintas, melingkari pergelangan tangan dan menghubungkan antar Empat Musim bagaikan jejaring halus. Persis seperti benang laba-laba. Benang-benang itu saling silang menyilang, bergetar halus bagaikan baru menjaring mangsa yang tidak menyadarinya.
Sesaat ia terpukau. Mata kirinya yang normal tidak bisa melihat benang-benang itu. Sebaliknya, mata kanannya melihatnya dengan jelas, hingga ke getaran paling halus sekalipun, seakan-akan sebuah musik tanpa suara sedang dimainkan, sebuah rahasia yang terus dibicarakan di baliknya…
Empat Musim bisa berkomunikasi tanpa ia ketahui selama ini!