Enam orang musuh di hadapannya tengah bertahan mati-matian, bagaikan macan terpojok. Macan buta yang terpojok. Mereka merapat menjadi satu, saling memunggungi, dengan senjata mereka dipentangkan ke muka.
Yin Yuen mundur. Wander pun ternyata ikut undur.
Yin Yuen bergerak ke kanan, menyambar ke arah Jie Bi Shinjin yang masih sibuk menangani kepungan. Wander menyambar ke kiri, ke arah kepungan Barjan dan Sulfa. Yin Yuen mendadak lenyap dari pandangan. Wander melihat bayangannya telah menjejak langit-langit dengan kakinya, sebelum menyambar bagaikan alap-alap ke tengah kepungan! Ia pun meloncat ke atas, memantul terbalik di langit-langit!
Yin Yuen dengan sengaja menggerakkan pisau-pisaunya di udara sebelum mendarat. Wander bisa melihat serangan sikut, gerakan kakinya, serta rotasi pisaunya. Wander mengubah pegangan pedang salju hitam hingga memalangi bagian sikunya ke bawah, pedang itu sekarang menjadi perisai punggung tangannya sekaligus juga pisau besar.