Dugaannya tepat.
Ia melihat bekas-bekas pertempuran, anak-anak panah berhamburan, dan jejak lintasan seperti roda, meski lebih besar dan dalam setelah benda terbang raksasa itu kembali melintas ke arah berlawanan. Siapa pun yang ada dalam benda terbang itu, mereka baru saja menyerbu Wander dan kawan-kawannya. Ia hampir saja berhasil menyusul Wander. Terkutuknya, mereka telah lolos dari sergapan musuh tak dikenal, tetapi mereka pun penuh persiapan. Mereka terus menerus mengganti kuda lewat titik-titik ransum yang telah mereka persiapkan.
Kaju harus mengakui kekalahannya dengan telak pada penghujung hari kedua. Kala ia tidak hanya semakin jauh dari sasarannya, tapi ia tersesat jauh di Gurun tanpa air sedikitpun. Untuk mendapatkan air dari oase terdekat ia harus mundur. Keputusan mahapahit yang berarti ia kalah. Ia akan kehilangan jejak Wander dan Pangeran Pertama.