"Sebagian ya. Tapi jika terjadi hal-hal di luar rencana, gagal menyesuaikannya karena terlalu kaku atau lengah terbuai harapan, penilaian atau apa pun itu tak lagi jadi masalah. Kita semua akan mati sia-sia."
Diam menyeruak masuk sedingin es. Meski bara terik membuat pandangan ke segala penjuru seakan mengatakan seluruh tempat ini terbuat dari air, bergolak-golak penuh maya dan fatamorgana.
Senyum Barjan meluas, "Tapi kita bisa memberitahukan apa yang telah terjadi."
Mereka lalu mulai menjelaskan bergantian dan mulus. Terlihat sekali betapa kompak dan akrabnya mereka, betapa tegangnya dirinya, betapa tidak pedulinya Jie Bi Shinjin. Lalu yang terburuk: ia merasa begitu terasing, sendirian, dan goyah.