Damar meninjau sekali lagi peta yang digelarnya di hadapan Toto. Sebuah peta yang memuat daerah gurun di sebelah selatan Krog Naum. Wilayah yang dahulunya adalah padang rumput Konfederasi Bayu. Menurut kabar terakhir dari Kaju lewat kurir berantai, Wander sedang bergerak ke selatan.
Menuju wilayah Suku Fardaan. Perang Pembasmian Suku Selatan. Chiru'un Lua. Wander dan Jie Bi Shinjin.
Ia tidak bisa tidak memikirkan betapa anehnya nasib dan takdir bermain. Ia telah mendengar kisah-kisah dari zaman peperangan mengerikan itu dari Guru mereka. Tapi tetap saja…
"Kaju mendesaknya dari Utara dan kami menggunting dari Barat berikut pasukan Rinvea. Sementara, Tuan Putri kembali ke Utara untuk mengawasi pergerakan dari Aestheria. Setidaknya itu alasan beliau, padahal…"
"Paceklik akan datang. Putri berniat menjaga agar gandum di kawasannya bisa diambilnya, agar tidak dikuras untuk keperluan Ibukota dan pasukan kita."