Tidak ada yang berkomentar. Udara serasa bisa terbakar sewaktu-waktu saat dihirup. Jantung semua orang berdegup naik senada atau lebih, tercekam dalam suasana dan keheranan bak angin puyuh. Mereka hanya bisa menatap bergulirnya kejadian itu.
Pangeran gemetar. Gemetar hebat. Apakah karena lukanya? Atau karena ancaman Nodachi yang bisa membakar bekukan matanya? Ataukah…
Wander meraung, "TULIS NAMAMU JAHANAM!!"
Pangeran akhirnya memungut pena itu di bawah tekanan marabahaya. Tangannya gemetar menarikan ujung pena. Ditulisnya nama…
Ia baru menulis kata pertama ketika Wander langsung merebut kertas itu. Ia membentangkannya ke atas, memaparkannya ke cahaya aneh dan ajaib dari bola-bola cahaya dari kebudayaan kuno yang berkemilau, jauh lebih terang dari lilin ataupun lampu. Lama sekali ia menatapnya. Sepuluh detik, tapi rasanya seperti sepuluh tahun.
Saat itu sejuta petir serasa menabrak tubuhnya!
Sesaat ia bahkan mengira ia sudah binasa! Saat kesimpulan akhir itu tiba…