Empat Jam dan Dua Puluh Menit Lewat Tengah Malam…
Di dalam Tenda Emas, Sulran kembali menggebrak mejanya. Kuduknya entah kenapa terasa meriang secara ganjil sekali selama hampir sepuluh menit terakhir, sedangkan bajunya sudah kuyub oleh keringat dingin. Bekas luka di kepalanya berdenyut gatal, sementara kulitnya terus bertumbuhan titik-titik keringat nan mengilap. Entah kenapa ia seperti merasa seperti ikan yang meronta-ronta di antara talenan dan mata pisau.
Perasaan apa ini? Terkutuk! Ia seharusnya tidak merasa seperti ini!!
Ia pasti menang! Ia telah menyiapkan perangkap untuk menghancurkan Allen sekali dan selama-lamanya! Ia telah menangkap Putri Pemberontak ini dan mengurung Pasukannya, hanya kematian yang menunggu mereka semua! Ia telah menyiapkan pertahanan tak tertandingi untuk mengamankan Pangeran!
Ia akan menang sebentar lagi! Pasti!! Tapi kenapa…