Satu dan setengah Jam Setelah Tengah Malam…
Toto berjalan melintasi permadani tenda yang membawanya ke lemarinya, tempat ia mengeluarkan sebuah kotak logam. Dengan sebuah kunci yang tergantung di lehernya, ia membukanya dan mengeluarkan kunci kartunya.
Ia melemparkannya ke sosok bertopeng Bulan di hadapannya.
Ia berbicara singkat, "Sudah. Sekarang pergilah."
Sang Topeng Bulan masih berdiri di muka tenda. Ia mengatupkan katananya dengan santai, sebelum tertawa gemilang, "Aku mengerti. Kau termasuk orang yang tidak mempan melihat mataku."
Ia memain-mainkan kartu logam itu dengan jemarinya yang terbungkus sarung tangan hitam, "Langka sekali. Sayang, kita tidak bertemu lebih awal, bocah tampan. Aku selalu suka bocah yang lebih muda."