"Apa pertarungannya?"
"Jangan katakan pertarungan lah. Aku benci hal-hal yang membuatku keringatan dan menghabiskan tenaga hanya untuk sekedar kalah atau menang… Kita berdua hanya sekedar ngobrol sedikit. Topiknya soal pandangan kita yang bertolak belakang mengenai Kematian dan Kehidupan. Kalau kau mengesankanku, maka kau memenangkanku."
"Bagaimana jika aku tidak bisa mengesankanmu?"
"Itu bukanlah pilihan. Tapi, kau boleh pergi. Aku takkan mengganggumu serambut pun."
Wander melihat sekelilingnya, ia lalu kontan mencecar, "Tapi yang lain yang akan mencincangku bukan?"
Bahasa tubuh Sulfa merosot, kelihatannya kecewa, tersinggung, "Kalau kau berani membayangkan rekan-rekanku akan melakukan hal demikian… Betul-betul kau pesimistis!"