Dengan sebat ia melangkah ke sisi, lalu merunduk, sebelum ia memutar tongkatnya, memblokir bacokan dan tusukan dari depan dan belakangnya! Potongan-potongan tongkat beterbangan berikut dencingan bunga api, tapi gempuran tiada berhenti! Bahkan dalam kegelapan, Wander menangkap bahwa ia terkepung oleh rajutan… anyaman… bahkan serangan katana bagaikan curahan tetesan hujan badai!
Energi menggeliat, berpijar mengerikan dari ulu hati sampai ke dadanya! Naik bagaikan naga api menuju pangkal leher, bahunya, kedua tangannya, sebelum meledak bagaikan kembang api!
Gelegar suara petir dari tongkat Wander yang berpuntir menyambar ke seluruh arena! Bahkan gantungan di langit-langit bergoyang kencang, menghujani kedua petarung di bawahnya dengan cairan lilin panas!
Dalam bara petir dan membakarnya salju, mereka saling berlibasan dahsyat! Si gadis menghujani, si pemuda memayungi. Keduanya saling mengerahkan segenap tenaga mereka!