Zutkukkishi ri'l Waya
Empat Pembunuh duduk mengelilingi meja.
Kartu, pion catur, bijih hitam dan putih, kertas dan pena berserakan.
Sudah jenuh semuanya dimainkan, dan kebosanan kini meraja
Siapa yang duluan akan tercerai berai berantakan?
Empat Pembunuh duduk saling melingkar.
Bertatapan penuh intrik dan kebosanan
Muka-muka lama telah saling mengenal hingga mengakar
Baik dari luar kulit sampai ke dalam sumsum nan licin
Empat Pembunuh mengobrol basa-basi
Menunggu waktu makin pagi
Menyingsing malam makin sepi
Menanti tanpa ampun datangnya hari
Empat Pembunuh duduk bersandar
Kursi bergoyang pisau berpendar
Kawat halus melayang kilat bertabur
Nyali siapakah yang tidak kabur?
Empat Pembunuh menunggu Pesta
Festival dibuka mereka menyorak ria
Saatnya berlomba merebut Nama
Saatnya menghadap Junjungan Mereka
Empat Pembunuh menggulir dadu
Neraca hitam menjeblak Gerbang Kelabu
Suka dan duka tiada dihirau
Siapakah sang Pelayan Tertinggi? Apakah Engkau?
*