Chereads / Married?? / Chapter 11 - Part 11

Chapter 11 - Part 11

Usai menyantap hidangan yang telah Darmi siapkan, Larissa dan Kevin pun meninggalkan meja makan dan menuju kamar mereka yang berada di lantai 2

"Ayo naik aku akan menunjukkan kamarmu." Ucap Kevin tanpa ekspresi.

Larissa pun berjalan mengekori Kevin tanpa mengucapkan sepatah katapun dan menyusuri tangga menuju lantai 2 rumah mereka.

"Khusus dilantai ini hanya akan ditempati Kau dan Aku agar kita bisa lebih leluasa dalam beraktivitas termasuk dalam urusan pribadi. Kamarmu ada ditengah dan disebelah kanan adalah kamarku, lalu yang dikiri adalah ruang kerjaku. Koper dan segala keperluanmu sudah diletakkan disana, sampai disini ada yang mau kau tanyakan?" Ucap Kevin perihal pembagian ruangan.

"Tidak, Kau sudah menyiapkan kamar untuk ku saja sudah lebih dari cukup."Sahut Larissa.

"Baik jika tidak ada yang ditanyakan perihal kamarmu temui aku 30 menit lagi di ruang kerjaku, Kita akan membahas kontrak yang sudah aku siapkan." Ucap Kevin

"Baiklah." Sahut Larissa dan segera berjalan menuju kamar barunya.

****

Larissa membuka pintu kamar baru nya perlahan, Ia terpukau dengan kamarnya yang bisa dibilang cukup mewah namun bernuansa seperti... Pengantin Baru!

"Tunggu, apa Kevin tidak salah mendekor kamarku seperti ini?"Gumam Larissa dengan wajah bingung tak percaya dengan pemandangannya saat ini.

"Ya sudah, apa boleh buat dibandingkan aku harus tidur dengan nya dan mendengar percakapan Dia dengan pacar kesayangannya itu lebih baik aku tidur disini. Lagi pula kamar ini tidaklah buruk." Gumam Larissa lagi.

Larissa pun mulai membongkar koper miliknya dan menata kebutuhan pribadinya diatas meja rias. Namun lagi-lagi Ia dikejutkan dengan peralatan kecantikan yang telah tersedia di atas meja riasnya yang sebenarnya tidak terlalu dia butuhkan.

"Apakah semua alat make up ini tidak berlebihan, bahkan aku nyaris seperti MUA sekarang haha.. "Ujar Larissa

Usai merapihkan segalanya Larissa pun menuju ruang kerja milik Kevin, perlahan ia membuka pintu dan mendapati Kevin sedang serius dengan laptop miliknya. Kevin yang menyadari seseorang memasuki ruang kerjanya pun menghentikan aktivitas nya.

"Masuklah." Ucap Kevin pada Larissa.

Larissa pun melangkahkan kaki nya menuju sofa yang terletak di seberang meja kerja milik Kevin dan disusul dengan Kevin yang membawa selembar kertas berisikan perjanjian yang akan mengikat mereka berdua selama setahun kedepan.

"Oke, ini perjanjian yang udah aku buat. Silakan dibaca dengan teliti sebelum kita berdua tanda tangan." Ucap Kevin pada Larissa.

Larissa pun meraih kertas tersebut dan membacanya dengan seksama,

KONTRAK PERNIKAHAN

Pihak Pertama (Kevin Putra Sanjaya)

Pihak Kedua (Larissa Wijaya)

1. Tidak diperkenankan mencampuri urusan pribadi Pihak Pertama begitupun sebaliknya Pihak Pertama tidak diperkenankan mencampuri urusan pribadi Pihak Kedua.

2. Tidak diperkenankan melakukan kontak fisik kecuali saat di depan kedua orang tua Pihak pertama dan Pihak Kedua.

3. Pihak Kedua harus mematuhi semua keinginan Pihak Pertama

4. Pihak Kedua tidak diperbolehkan untuk menjalin hubungan selama masa perjanjian berlangsung.

5. Selama pernikahan segala sesuatu yang dibutuhkan Pihak Kedua akan dipenuhi oleh Pihak Pertama.

6. Kontrak ini bersifat rahasia dan berlaku selama 1 tahun terhitung sejak kedua belah pihak menandatangani perjanjian ini. Apabila ada pihak ketiga yang mengetahui perjanjian ini, maka pembagian Kompensasi yaitu berupa 1 unit rumah yang ditempati saat ini serta pembagian aset lainnya akan dibatalkan secara otomatis.

Mata Larissa terbelalak saat membaca isi perjanjian tersebut, bagaimana bisa Kevin membuat perjanjian seperti ini.

"Aku tidak setuju dengan poin 3 dan 4, kenapa aku harus mematuhi semua keinginan mu? dan kenapa juga aku tidak diperbolehkan menjalin hubungan dengan orang lain?" protes Larissa.

"Tentu saja itu tidak boleh terjadi, kau adalah istriku. Bagaimana jika ada orang lain yang memergoki mu sedang bersama dengan pria lain? Ini semua untuk meminimalkan resiko status kita terbongkar." jelas Kevin.

"Lalu bagaimana dengan kau yang menjalin hubungan dengan kekasihmu? apakah itu adil bagiku, kau melarangku tapi kau melakukannnya?" protes Larissa kembali.

"Tentu saja aku dan kau berbeda, aku sudah memiliki Angel bahkan sebelum pernikahan ini dan Alasan aku menikah denganmu salah satunya adalah untuk memperjuangkan hubunganku dengannya. Cepatlah tandatangani saja perjanjian ini gadis kecil, lagi pula ini hanya berjalan satu tahun saja setelah selesai kau akan bebas melakukan apapun yang kau mau." ucap Kevin dengan nada dingin.

"Wahh... kau benar-benar menyebalkan, selalu saja mementingkan diri sendiri. Jika bukan karna Mama aku tidak ingin menikah dengan mu." ucap Larissa disertai tatapan sinis pada Kevin.

"Berhenti menatapku seperti itu, aku tidak ingin kau jatuh cinta padaku karena rencana kita bisa berantakan jika itu terjadi." ucap Kevin dengan nada penuh percaya diri.

"Simpan rasa percaya dirimu itu nak, jangan sampai kau yang akan berbalik jatuh cinta padaku nantinya." ucap Larissa kembali

"Nak? panggilan itu lebih cocok untukmu gadis kecil dan tunggu... aku jatuh cinta padamu? sepertinya itu tidak akan terjadi. Ayo tandatangani ini segera pekerjaanku sudah menumpuk." Sahut Kevin.

Larissa terdiam beberapa saat," Ya Tuhan bantu aku menjalani pernikahan kontrak ini. Aku tahu apa yang aku lakukan ini tidak benar tapi aku tidak punya pilihan lain selain menjalaninya. tolong maafkan segala perbuatanku ini" Batin Larissa dan mulai meraih ballpoint yang terletak dihadapannya.

Usai perdebatan panjang Larissa dan Kevin pun akhirnya menandatangani kontrak tersebut dan ditutup dengan jabat tangan sebagai simbol kesepakatan antar kedua belah pihak.

"Kevin kapan aku bisa kuliah kembali?" tanya Larissa

"Terserah, kau bisa kuliah kapan pun yang kau mau." sahut Kevin santai

"Baiklah." ucap Larissa dan meninggalkan ruang kerja tersebut menuju kamarnya kembali.

*****