dina dan Johan melirik kearah Zack yang duduk disamping mereka berdua. laki-laki ini terlihat sangat tenang, meskipun di bully habis-habisan oleh Zea dan keluarganya dengan kata-kata bercanda.
"Kesepian? lalu siapa itu.?" kata Dina.
bagaimana Zea akan merasa kesepian, jika yang dengan setia berada di sisinya. mereka pasti telah melewatkan waktu bersama dengan cukup lama, meskipun Zack tak menginap di rumah itu. hal inilah yang ada di pikiran Dina da Johan.
"Fuiih... jelas bedalah." jawab Zea sambil manyun.
Zack hanya tersenyum mendengar ucapan Zea yang terdengar lucu. ia tahu kalau semua ucapan Zea itu hanya sekedar bercanda saja. sudah jelas saat mereka bermain berdua tadi gadis itu terlihat sangat senang dan tak terlihat sama sekali raut wajah sedih maupun kesepian. tetapi setelah kedua orang tuanya datang, Zea malah begitu manja dan berkata ini itu yang mungkin kebalikan dari keadaan.