Bremm bremm suara mobil berhenti di depan rumah Zea. Johan dan Dina turun dari taksi, pak supir membuka pintu bagasi dan membantu keduanya mengeluarkan barang-barang bawaan mereka. Sebuah koper besar dikeluarkannya dari jok belakang dan satu koper kecil dari bagasi belakang. Dina mengambil beberapa lembar uang untuk membawa membayar jasa taksi.
Krieet...Johan membuka pintu gerbang" Ya tuhan! Ini rumah apa hutan ya? debu tebalnya sampai 5 cm, sampah berserakan dimana-mana" Keluh Dina yang melihat halaman rumahnya sudah seperti kapal pecah itu.
Johan cuma tersenyum, ia tahu apa yang dipikirkan oleh istrinya itu. Dengan lembut ia menepuk pundak istrinya" Sudahlah! Kita masuk saja dulu, masukkan semua barang-barang kita ini. Ibu tenang saja, nanti ayah bantu bersihkan" Johan mengangkat koper besar dan Dina membawa koper kecilnya, berjalan menyusuri halaman rumah yang kotor dan tidak terawat lebih dari satu Minggu.