Arjuna tersenyum lebar dan segera duduk di sebelah Laura dan mengabaikan kecanggungan di wajah Laura. Arjuna sangat suka melihat Laura yang menjadi salah tingkah karena keberadaannya.
"Bukan seperti itu, Pak. Kami hanya sedang membicarakan bapak waktu workshop kemarin," elak Laura.
"Iya, bapak hebat banget waktu itu," timpal Fira sambil meringis.
Fira tak bisa menyembunyikan kekagumannya kepada Arjuna tapi dia tahu kalau Arjuna acuh padanya dan hanya memperhatikan Laura.
"Kamu ke sini untuk bertemu Farel?" tanya Arjuna kepada gadis disampingnya.
Laura mengangguk, dia mendongak dan terpaku saat menatap Arjuna, entah mengapa dia kalau senyum Arjuna sangat mirip senyum kekasihnya.
"Bapak tahu kapan dia pulang?" tanya Laura, "Sehari ini saya tidak bisa menghubunginya. Saya takut terjadi apa-apa dengannya."
"Ada hal penting yang harus dilakukannya hingga dia gak sempat mengangkat teleponnya," Arjuna tersenyum tipis yang membuat Fira terpana.