"Aku akan menunggu kamu sampai kamu siap untuk melakukannya ," kata Bima sambil mengecup kelopak mata Seruni berkali-kali sambil mencoba tersenyum kepada Seruni. Dia sadar Seruni belum mencintainya sepenuhnya, kalau dia memaksanya sekarang, dia takut Seruni malah akan membencinya.
"Maaf, kak." Seruni kembali mengucap kata maafnya, dia tidak ingin menolaknya tapi dia masih merasa takut dan juga belum siap untuk itu.
"Sekarang tidurlah," Bima memeluk erat tubuh Seruni sambil mencoba berusaha memejamkan matanya dan meredam gairahnya.
Seruni terdiam dalam pelukan Bima dia tak tahu harus melakukan apa, dia juga sama sekali tak bisa memejamkan matanya. Rasa bersalah memenuhi dada Seruni, tapi dia tak tahu berbuat apa, Seruni menatap Bima dengan dada berdebar. Apakah Bima marah karena mereka batal melakukannya
"Jangan menangis, sayang. Aku tidak apa-apa, sayang" Bima tersenyum saat melihat air mata mengambang di mata indah Seruni dan mencium pelupuk mata istrinya.